5 Jenis Bunga yang di Anggap Berbahaya Bagi Manusia

5 Jenis Bunga yang di Anggap Berbahaya Bagi Manusia – Kata cantik sering dikaitkan dengan bunga, utamanya mereka yang memiliki warna mahkota mencolok atau bentuk yang unik. Sejatinya, warna-warna yang mencolok biasa digunakan untuk menarik hewan seperti serangga sehingga dapat membantu proses penyerbukan pada tumbuhan. Namun, hal tersebut juga bisa menjadi penanda tentang bahaya yang dimiliki oleh si bunga. slot kamboja
Tak hanya hewan, kita pun dapat mudah tertipu dengan penampilan bunga-bunga cantik ini. Sepuluh bunga berikut terkenal memiliki racun paling mematikan di dunia. Bahkan, beberapa jenis tercatat dalam sejarah telah bertanggung jawab atas kematian manusia dalam skala besar.

5 Jenis Bunga yang di Anggap Berbahaya Bagi Manusia

Bunga Cerbera

Bunga yang berwarna putih ini berbentuk pohon atau semak kecil yang selalu hijau. Mereka adalah tumbuhan asli dari Benua Australia, Madagaskar, dan berbagai pulau di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik bagian barat. Semua pohon mengandung lateks berwarna putih.a

Semua bagian tumbuhan ini beracun karena mengandung senyawa cerberin. Senyawa tersebut tergolong dalam glikosida jantung, yaitu zat yang menghalangi impuls listrik dalam tubuh (termasuk detak jantung). Bahkan, asap dari pembakaran batang tumbuhan ini dapat menyebabkan keracunan yang mematikan.

Bunga Lily Laba-laba Merah

Bunga berwarna merah menyala dengan bentuk unik ini berasal dari daerah Nepal, Cina. Kemudian mereka diperkenalkan ke Jepang dan menjadi populer di negara tersebut lalu dibawa ke berbagai negara lainnya. Bunga yang berasal dari famili Amaryllidaceae ini berbunga di akhir musim panas atau musim gugur, utamanya setelah lahan tersebut diguyur hujan deras.

Bunga yang diberi nama Higanbana (彼岸花) oleh penduduk Jepang ini mengandung racun yaitu lycorine. Bila tertelan secara tidak sengaja dapat menyebabkan masalah pencernaan, termasuk muntah dan diare. Bila dikonsumsi dalam jumlah besar dapat mengakibatkan kelumpuhan saraf pusat. Di Jepang, bunga ini kerap digunakan untuk mengelilingi sawah dan rumah sebagai pengusir hama dan tikus.

Bunga Kacang Manis

Berbeda jauh dengan namanya, bunga ini mengandung senyawa toksik yang berbahaya terutama di dalam bijinya. Bunga ini tergolong dalam famili Fabaceae dan berasal dari wilayah Sisilia, Italia selatan, dan Kepulauan Aegean. Tanaman ini tumbuh memanjat hingga ketinggian 1-2 meter per tahun. Di samping itu, bunga kacang manis biasanya beraroma kuat.

Ketika biji tanaman ini dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan gejala toksisitas yang disebut lathyrism. Efek lathyrism erat kaitannya dengan sistem saraf. racun yang dimiliki tumbuhan ini terbukti mengakibatkan kekakuan otot, kelumpuhan otot-otot kaki, detak jantung yang lemah, slot mahjong gacor
pernapasan menurun, dan kematian.

Bunga Wisteria

Bunga yang dominan berwarna keunguan ini termasuk dalam famili Fabaceae atau polong-polongan. Mereka adalah tumbuhan merambat berkayu yang berasal dari Cina, Jepang, Korea, Vietnam, Kanada Selatan, Amerika Serikat Timur, dan Iran utara. Kemudian, bunga ini diperkenalkan ke Perancis, Jerman dan berbagai negara lain di Eropa. Bahkan, beberapa spesies menjadi tanaman hias populer di kawasan tersebut.

Semua bagian tanaman ini dianggap beracun, terutama bijinya. Efek serius yang ditimbulkan dari mengonsumsi tanaman ini adalah rasa terbakar di mulut, sakit perut, diare, dan muntah. Di samping itu gejala pembekuan darah dan vertigo juga dapat terbentuk. Bahkan, paparan asap dari pembakaran tanaman ini diketahui dapat menyebabkan sakit kepala.

Bunga Milkweed

Bunga yang tergolong subfamili Asclepiadoideae  memiliki nama lain yaitu Asclepius yang berarti dewa penyembuh Yunani. Tanaman ini berbentuk herba dengan lebih dari 200 spesies. Sebagian besar spesies ini beracun bagi manusia terutama karena adanya glikosida jantung seperti senyawa kardenolida.

Racun glikosida jantung tersebut dapat menghambat sel untuk mempertahankan gradien konsentrasi K+, Ca2+ secara tepat. Beberapa bunga tumbuhan ini juga dapat menyebabkan dermatitis ringan pada beberapa orang yang bersentuhan dengannya. Meskipun demikian, beberapa spesies dapat dimanfaatkan sebagai sumber lateks jika diproses dengan benar.